Adalah suatu obsesi, berangkat dari berbagai kejadian miris yang menimpa foodbloger yang foto-fotonya diambil tanpa ijin, kemudian dijadikan buku. Sungguh merupakan keprihatinan bagi kami, selaku pemotret food bloger yang kebanyakn kami adalah membuat masakan sendiri, dan memotretnya sendiri.
Untuk sebuah foto food Photography diperlukan antara lain :
- Makanan sebagai obejek utama, bisa masak sendiri, hasil kebun, hasil hunting, atau apapun yang berupa makanan. Rata-rata karena blog kami blog makanan maka makanan yang tersaji adalah hasil masakan kami. Dan itu tentu saja perlu bahan, tenaga, dan biaya yang bila dijumlah-jumlah tidak lah sedikit.
- Properti pendukung, seperti mangkuk, piring, lap, gelas, bunga, sendok garpu dan sebagainya.
- Lighting pendukung, studio mini, prepare yang perlu waktu dan tenaga.
- Kreativitas memotret, kami tidak hanya memotret begitu saja makanan, tapi ingin ada style yang kami sajikan dalam sebuah Food Photography, agar terlihat indah, eye-catching, dan yang melihatnya tidak biasa-biasanya.
- Proses editing, watermark, dan touching bila perlu.
- Waktu, tenaga, yang tercurah untuk sebuah foto yang tidak dapat diukur dengan uang.
Hal seperti itulah antara lain yang kami lakukan untuk sebuah pemotretan dishes, tidak mudah dan butuh waktu. Jadi apabila ada orang yang dengan mudah meng-copy paste foto kami, sungguh orang itu tidak menghargai hasil kerja keras kami. Iya, kami adalah amatir, tapi tolonglah hargai jerih payah kami untuk sebuah foto. Kalau Anda berminat, cukup minta ijin, apalagi untuk komersil, sungguh seperti orang tidak berpendidikan yang dengan sengaja mengambil foto orang. Sungguh, kami akan menjerit! Rasanya tidak rela foto kami diambil orang, apalagi sampai dihapus watermark nya, huh!! sangat kami tidak ridho dunia akhirat. Apa salahnya minta ijin....?
Maka dari itu, Saya Ike Hermawan dan Wulan Sucipto , yang kadang kala sering melakukan pemotretan bareng, akhirnya tercetus ide untuk memotret Food Photography dan dikumpulin, lantas dijadikan buku. Daripada foto kita dicuri orang dijadikan buku, mending kita bikin buku sendiri. Waktu itu kami hanya iseng ngumpulin foto dan ide tema buku.
Ide dan pemotretan kami lakukan, kami kumpulin foto-foto itu. Lantas, kami yang tergabung dalam Indonesian Blogger di pages Facebook, dimana Wulan jadi adminnya, akhirnya kami pun berkenalan dengan Septi Rinasusanti, seorang Penerbit Kriya Pratama. Ide kami sodorkan, dan kami disambutnya, setelah foto-foto kami diperlihatkan. Alhamdulillah...
Sungguh, suatu pekerjaan yang menyenangkan bila kita senang melakukannya. Kami pun dengan senang hati memasak dan memotret. Akhirnya kerja sama manis ini akan berbuah... Dan buku kami yang pertama akan segera terbit tidak lama lagi. InsyaAllah....
Tunggu kejutan dari kami.....he he...
Dari dapur ini, masakan kami terhidang, dari dapur kami ini juga akan segera kita nikmati foto-foto original hasil karya kami. pawonike dan mylilkitchen :) .
Semoga lancar, doakan yaaa.....
Waaah...bagus bgt mba Ike dan mba Wulan, saluuut...Sukses untuk semuaaa, beneran ditunggu bukunya, ngiri ngences nih yg ga bisa lagi ikutan seru2an di Perth...
ReplyDeletewaduh, bau2nya ada calon penulis buku resep internasional nih.....
ReplyDeletehehehe
salam kenal mbak,
yg repot itu ngebersihin after scene or out framenya.....
niat bgt sampe ditaruh pecahan kulit telur..
artistik